Dinas Dikpora Dompu Mantap Lestarikan Budaya Lokal Lewat Kurikulum Mulok Berkualitas Tinggi -->

Header Menu

Dinas Dikpora Dompu Mantap Lestarikan Budaya Lokal Lewat Kurikulum Mulok Berkualitas Tinggi

Senin, 22 September 2025


.
Dinas Dikpora Dompu Mantap Lestarikan Budaya Lokal Lewat Kurikulum Mulok Berkualitas Tinggi



Revolution Dompu – Komitmen Pemerintah Kabupaten Dompu dalam menjaga dan melestarikan budaya daerah kini semakin nyata dan terstruktur. Di bawah kepemimpinan Bupati Dompu, Bambang Firdaus, dan Wakil Bupati Syirajuddin, langkah konkret diambil melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Dompu dengan menggagas Kurikulum Muatan Lokal (Mulok) yang kaya nilai kearifan lokal dan identitas budaya "Dou Mbojo" dan "Dana Dompu".

Pada Kamis (24/4/2025), Dinas Dikpora Dompu menggelar pertemuan penting bertajuk Finalisasi Kurikulum Muatan Lokal SD dan SMP, yang melibatkan para pegiat dan pemerhati budaya lokal. Bertempat di Aula Kantor Dinas Dikpora, acara ini tidak sekadar menjadi ruang diskusi, tetapi menjadi titik krusial dalam perjalanan pendidikan karakter berbasis budaya lokal di Dompu.

Pertemuan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Dikpora, H. Rifaid, dan dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain:

  • Zainal Afrodi (Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata),
  • Muhammad Ruslan (Perwakilan Tim Percepatan Pembangunan Daerah/TP2D),
  • Yeyen Seprian Rahmat (Direktur Yayasan Kesultanan Dompu/YKD),
  • serta para pemangku adat dari Majelis Hadat Dana Dompu.

Turut hadir pula komunitas budaya terkemuka seperti Padompo, Makkadana, Masadana, Salaja, Gong 2000, AMAN Dompu, Sanggar Nggahi Rawi Pahu, Mada Ntana, hingga Ompu Kula, yang selama ini konsisten menjaga api budaya tetap menyala di bumi Dompu.

Kegiatan dipandu oleh Kabid Dikdas, H. Nurdin, dan di dalamnya, Tim Pengembang Kurikulum Muatan Lokal SD dan SMP Kabupaten Dompu mempresentasikan rancangan kurikulum yang telah disusun selama beberapa bulan terakhir. Tim ini terdiri dari para pendidik dan budayawan yang telah diberi mandat resmi oleh Kadis Dikpora untuk merumuskan kurikulum yang mampu menjawab tantangan zaman tanpa meninggalkan akar budaya.

“Kurikulum Mulok ini disusun dengan mengacu pada berbagai referensi, sumber sejarah, dan kearifan lokal yang hidup di tengah masyarakat Dompu. Ini bukan sekadar dokumen pembelajaran, tetapi warisan nilai untuk generasi Dompu ke depan,” tegas Rifaid dalam sambutannya.

Para peserta memberikan banyak masukan konstruktif, yang akan menjadi bahan penyempurnaan final. Diskusi berlangsung dinamis, membuktikan bahwa penyusunan kurikulum ini bukanlah pekerjaan instan, melainkan hasil proses panjang dan kolaboratif


Puncaknya, Kurikulum Muatan Lokal ini direncanakan akan dilaunching secara resmi oleh Bupati Bambang Firdaus pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2025 mendatang. Ini akan menjadi salah satu momen paling monumental dalam sejarah pendidikan di Dompu, sekaligus penanda bahwa Dompu tak hanya membangun secara fisik, tapi juga secara budaya dan intelektual.

Langkah Dinas Dikpora Kabupaten Dompu ini adalah contoh nyata keberpihakan pemerintah pada pelestarian budaya yang strategis dan berjangka panjang. Dengan mengintegrasikan budaya lokal ke dalam sistem pendidikan, generasi muda Dompu tidak hanya menjadi cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh secara identitas.

Investasi pada pendidikan berbasis budaya ini menunjukkan bahwa harga dari pelestarian budaya memang mahal—tetapi hasilnya jauh lebih mahal jika kita tidak mulai dari sekarang. (RV.01)