KKN Universitas Muhammadiyah Bima Posko 19 Desa Jala Gelar Seminar Stunting: Edukasi Gizi Seimbang Demi Anak Cemerlang -->

Header Menu

KKN Universitas Muhammadiyah Bima Posko 19 Desa Jala Gelar Seminar Stunting: Edukasi Gizi Seimbang Demi Anak Cemerlang

Kamis, 07 Agustus 2025

 KKN Universitas Muhammadiyah Bima Posko 19 Desa Jala Gelar Seminar Stunting: Edukasi Gizi Seimbang Demi Anak Cemerlang




Revolution Dompu. – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Bima (UMB) Posko 19 yang ditempatkan di Desa Jala, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, menggelar seminar bertajuk “Gizi Seimbang Anak Cemerlang: Strategi Pencegahan Stunting” pada Rabu (06/08/2025). Kegiatan edukatif ini berlangsung di Kantor Desa Jala dan disambut antusias oleh masyarakat setempat.


Seminar ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, di antaranya Kepala Desa Jala, perwakilan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Dompu, penyuluh dari PKKBN Kecamatan Hu’u, serta tenaga kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Hu’u yang bertindak sebagai narasumber.


Kegiatan ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara mahasiswa KKN dan kader-kader Posyandu dalam menyosialisasikan pentingnya pencegahan stunting sejak dini. Warga tampak memadati lokasi seminar, didampingi oleh Bidan Desa serta para kader kesehatan yang turut aktif menyampaikan persoalan stunting di wilayah mereka.


Dalam sambutannya, Kepala Desa Jala mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 20 anak di Desa Jala yang mengalami stunting. Ia menyampaikan komitmen pemerintah desa dalam memerangi stunting melalui sinergi antara Kader Posyandu dan mahasiswa KKN.


“Insya Allah kami akan terus membagikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) secara rutin, serta melaksanakan kegiatan Posyandu setiap bulan di empat posko, yaitu Posyandu Kamboja, Sama Kai, Pasir Putih, dan Perahu Layar,” ujarnya.


Sementara itu, Kepala Bidang KB DPPKB Kabupaten Dompu menyoroti pentingnya pendekatan preventif dengan menyasar kelompok rentan seperti calon pengantin (catin), ibu hamil, ibu menyusui, serta bayi dan balita.


“Kesehatan calon pengantin sangat menentukan kualitas bayi yang akan dilahirkan. Jika kesehatan ibu tidak optimal sejak masa kehamilan, risiko stunting pun meningkat. Saat ini kami telah meluncurkan program baru yang dinamakan DAHSYAT (Dapur Sehat Atensi Stunting) sebagai langkah konkret penanganan stunting,” jelasnya.


Narasumber dari PKKBN Kecamatan Hu’u, Fitriani, Amd.Keb, menjelaskan bahwa usia dua tahun pertama atau 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan periode emas dalam perkembangan anak.


“Perkembangan motorik mencakup kemampuan anak untuk bergerak dan beraktivitas fisik, sementara perkembangan kognitif berkaitan dengan kemampuan berpikir, mengingat, memahami, dan menggunakan bahasa. Semua ini sangat bergantung pada kecukupan gizi sejak dini,” jelasnya.


Sesi berikutnya disampaikan oleh Nurlaelah, Amd.Gz, yang menekankan pentingnya konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) selama masa kehamilan untuk mencegah Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil.


“Meski makan dalam jumlah besar, jika tidak seimbang gizinya, maka hanya energi yang terpenuhi tanpa dukungan nutrisi penting lainnya. Padahal, ibu hamil membutuhkan asupan yang mencakup karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral agar bayi lahir sehat dan terhindar dari stunting,” ungkapnya.


Acara ini terselenggara atas kerja sama mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Bima Posko 19 dengan Himpunan Mahasiswa Pemuda Desa Jala (HMPJ), yang secara aktif mendukung penyelenggaraan seminar ini demi terwujudnya generasi sehat dan berkualitas.


Seminar ini tidak hanya menjadi ajang edukasi tetapi juga sebagai bentuk sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan dalam memerangi stunting dari akar permasalahannya.(RV. Aristo Senja)