![]() |
Pimprov NTB meminta Komite IV DPD RI mengatensi mahalnya harga tiket pesawat menuju Lombok. ”Itu salah satu yang menjadi penyampaian dari sekda. Akan di atensi,” | RV.O1| |
Revolution, Mataram .- Pemprov NTB meminta Komite IV DPD RI mengatensi mahalnya harga tiket pesawat menuju Lombok. ”Itu salah satu yang menjadi penyampaian dari sekda. Akan kita atensi,” kata Anggota Komite IV DPD RI Suhaimi Ismy usai pertemuan dengan pejabat lingkup Pemprov NTB, Selasa ,14/06/2022.
Dalam Kunjungan kerjanya, dihadiru Anggota Komite IV DPD RI, Sekitar 34 orang. Suhaimi menyebut sebagai sesuatu yang jarang terjadi. Sebab, dalam satu kali kunjungan, biasanya Komite IV membagi anggotanya ke sejumlah daerah. ”Tapi ke NTB semuanya hadir. Lengkap. Seluruhnya kehadirannya ke NTB,” paparnya.
Suhaimi mengatakan, informasi geliat pembangunan di NTB terdengar hingga pemerintah pusat. Lebih-lebih setelah suksesnya perhelatan MotoGP Maret lalu, yang bahkan menjadi atensi penuh dari Presiden Republik Indonesia,(RI).
Gegap gempita pembangunan dan perhelatan internasional di NTB, yang membuat anggota Komite IV seluruhnya datang ke Bumi Gora. ”Itu membuat daya tarik tersendiri bagi NTB,” sebut Suhaimi.
Beberapa di antaranya mengenai harga tiket pesawat. Senator kelahiran Lombok Tengah ini menyebut seharusnya ada kebijakan khusus terkait harga tiket. Terutama yang penerbangannya menuju destinasi wisata. ”Mestinya tidak menggunakan batas atas,” tuturnya.
Dalam proses kebangkitan pariwisata, harga tiket pesawat seharusnya bisa menyesuaikan. Bila perlu menjadi daya dorong agar lebih banyak masyarakat bepergian ke destinasi-destinasi di Indonesia. Sehingga secara langsung bisa menghidupkan sektor pariwisata.
Dengan kondisi saat ini, harga tiket pesawat cukup tinggi, di atas Rp 1 juta untuk ke Lombok dari Jakarta. Sehingga berpotensi menghambat geliat pariwisata di NTB, yang mulai nampak usai perhelatan MotoGP.
”Insya Allah kami akan bawa (isu tiket pesawat mahal) ke Jakarta. Untuk menjadi perhatian dalam merumuskan kebijakan ke depan,” kata Suhaimi.
Sekda NTB Lalu Gita Ariadi berharap, sebagai provinsi yang mengandalkan pariwisata untuk meraup pendapatan, pemprov tentunya sangat menginginkan ada lebih banyak kunjungan ke Pulau Lombok dan Sumbawa.
Hanya saja, harapan tersebut belum bisa terwujud dalam waktu dekat apabila melihat harga tiket pesawat saat ini. Melonjak naik ”Padahal banyak minat (wisatawan) ingin berkunjung ke sini. Tapi dengan kondisi seperti itu susah. Karena itu mudahan bisa diperjuangkan DPD,” kata Gita usai pertemuan.
Gita memahami kenaikan harga tiket pesawat dipengaruhi banyak faktor. Salah satunya harga bahan bakar yang naik, sehingga mempengaruhi biaya operasional. Ditambah lagi belum pulihnya kuantitas penumpang akibat pandemi covid.
Hanya saja, pemprov memikirkan juga bagaimana agar ada lebih banyak kunjungan wisatawan yang datang. ”Kalau untuk konsumen, harga mahal tentu tidak menguntungkan. Daerah juga rugi karena kunjungan sedikit. Mungkin bisa diatur kan, khusus (destinasi) di luar pulau jawa, (harganya) bisa lebih rendah,” tandas Gita. (RVO1)