| Perwakilan GMNI, IMM menerima salinan RPJMD dari Wakil DPRD Dompu |Foto Nas| |
Revolution, Dompu - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) berotasi di depan kantor DPRD Dompu. Puluhan massa gabungan mahasiswa dan pemuda tersebut menuntut wakil rakyat untuk menyediakan bibit jagung berkualitas, menstabilkan harga pupuk, obat-obatan yang mereka ketahui harganya kian meroket, Kamis (11/11/2021).
"Terjadinya kelangkaan pupuk NPK, harga pupuk mahal, harga obat-obatan mahal yang mengakibatkan petani menjerit," teriak salah seorang mahasiswa dalam orasinya.
Tidak sampai di situ, massa menilai bahwa dari puluhan wakil rakyat tidak melakukan tugas pengawasnya dengan baik. Hanya sekedar perpanjangan tangan dari Pemerintah Daerah Dompu.
"DPRD tidak melakukan tugasnya dengan baik, hanya sekedar, hanya sekedar, hanya sekedar," tegas korlap yang kerap disapa bung Son Marhaen.
Dia juga mengatakan bahwa DPRD belum memberikan pada setiap organisasi kemahasiswaan salinan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2022. Hal tersebut sebagai bentuk transparansi Pemerintah pada masyarakat sesuai dengan UU Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
"Saya atas nama Ketua Komisi II DPRD yang membidangi bidang pertanian, saya akan melaksanakan, saya akan berjuang secara maksimal dalam mendukung tuntutan kalian," kata Subhan.
Wakil DPRD Dompu, M Amin, S.Pd, Ir Muttakun, Subhan, SE dan beberapa anggota lainya menyerahkan RPJMD pada perwakilan massa. Gabungan massa organisasi nasional itu akhirnya menuju ke kantor Bupati Dompu untuk melanjutkan tuntutannya.
Sesampainya di depan kantor Bupati Dompu, massa kecewa karena kepala daerah tidak berada ditempat. Sekda yang ingin menemui massa untuk mewakili bupati namun ditolak.
Mengetahui Bupati tidak ada di tempat massa pun bergegas membubarkan diri dan berjanji akan kembali dalam aksi jilid dua. (Nas)